Tawakal dan Sempurnanya Ikhtiar

Imam Ibnu Rajab dalam kitab Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam menyatakan bahwa tawakal ikhtiar yang sempurna tidaklah bertentangan.  Beliau berkata,

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya merealisasikan tawakal tidaklah bertentangan dengan usaha untuk (melakukan) sebab yang dengannya Allah Ta’ala menakdirkan ketentuan-ketentuan (di alam semesta), dan (ini merupakan) ketetapan-Nya yang berlaku pada semua makhluk-Nya. Karena Allah Ta’ala memerintahkan (kepada manusia) untuk melakukan sebab (usaha) sebagaimana Dia memerintahkan untuk bertawakal (kepada-Nya), maka usaha untuk melakukan sebab (yang halal) dengan anggota badan adalah (bentuk) ketaatan kepada-Nya, sebagaimana bertawakal kepada-Nya dengan hati adalah (perwujudan) iman kepada-Nya”.

Baca lebih lanjut

Ikrimah bin Abu Jahl, Pertobatan dan Pengorbanan yang Luarbiasa

Kisah Ikrimah bin Abu Jahl adalah kisah pertobatan dan pengorbanan yang luarbiasa.

Banyak saat-saat ijabah do’a dan kesempatan memohon ampunan yang terjadi di seputar waktu Idul Adha ini. Kisah Ikrimah menunjukkan bahwa pintu tobat terbuka lebar bagi siapa saja yang mau memasukinya dengan bersungguh-sungguh tidak peduli sebesar apapun dosa yang pernah dia perbuat. Selain itu, sebagai mantan musuh besar Rasulullah, beliau bahkan berhasil menunjukkan akhlak tinggi seorang muslim untuk tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri bahkan di saat terluka parah menyongsong sakaratul maut.

Baca lebih lanjut

Klasifikasi Hadits

Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni :

  • Bermulanya Sanad
  • Keutuhan Rantai Sanad
  • Jumlah Penutur (Periwayat)
  • Tingkat Keaslian Hadits

Klasifikasi Hadits (1) – Bermulanya Sanad

Berdasarkan klasifikasi ini hadits dibagi menjadi 3 golongan yakni Marfu’ (terangkat), Mauquf (terhenti) dan Maqtu’ :

Hadits Marfu’ adalah hadits yang sanadnya berujung langsung pada Nabi Muhammad SAW.  Contoh: Musaddad mengabarkan bahwa Yahya sebagaimana diberitakan oleh Syu’bah, dari Qatadah dari Anas dari Rasulullah SAW bahwa baginda bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri” (Hadits Riwayat Bukhari).

Baca lebih lanjut

Inner-Beauty Muslimah Sejati

Setiap muslimah senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam (inner beauty) adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.

Baca lebih lanjut

Al Qur’an Tertua

Pada tahun 644M, Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah bagi kaum Muslimin.   Inilah khalifah terakhir yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin.  Pada masa beliau penyebaran Islam telah jauh keluar dari semenanjung Arabia, di barat Islam telah menyebar hingga Maroko, di timur Islam telah menyebar hingga India dan di utara Islam telah menyebar hingga pegunungan Kaukasus (daerah Armenia dan Azerbaidjan sekarang).

Baca lebih lanjut

Tanda-Tanda Kematian

Alkisah, malaikat maut bersahabat dengan Nabi Ya’qub a.s.  Suatu ketika Nabi Ya’qub berkata kepada malaikat maut. “Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persahabatan kita.”

“Apakah itu?” tanya malaikat maut. “Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku.” Malaikat maut berkata, “Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku.”   Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Baca lebih lanjut

Tawassul dengan Contoh dari Hadits Rasulullah

Sebuah hadits yang memberikan teladan bagaimana menghadapi masalah yang sangat sulit yang sudah tiada lain yang dapat menolong kecuali pertolongan-Nya.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallaahu ‘anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: ada tiga orang yang hidup sebelum kalian berangkat (ke suatu tempat) hingga terlalu malam sehingga mereka terpaksa harus menginap dalam sebuah gua.  Setelah mereka semua memasuki gua tersebut tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung lantas menutup pintu gua tersebut.  Salah seorang dari mereka lalu berkata : ’Sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanyalah dengan (cara) berdo’a kepada Allah melalui perbuatan-perbuatan yang shalih’ (maksudnya: mereka memohon kepada Allah dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling ikhlas diantara yang mereka lakukan-red). Salah seorang di antara mereka lalu berdo’a : ’Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sudah renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (isteri dan anak) maupun kepada budak dan pembantuku.

Baca lebih lanjut

Shalat Istikharah

Tidak menyesal orang yang beristikharah pada Allah swt dan bermusyawarah dengan orang-orang mukmin dan berhati-hati dalam menangani persoalannya.  Allah Ta’ala berfirman:

“… dan bermusyawarahlah kepada mereka (para sahabat) dalam urusan itu (perekonomian, politik, peperangan dan lain-lain).  Bila kamu telah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah…” (Q.S. Ali Imran, 3: 159).

Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu berkata, “Adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengajari kami shalat Istikharah untuk memutuskan segala sesuatu, sebagaimana mengajari surah Al-Quran”.  Beliau bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunnah (Istikharah) dua rakaat, kemudian bacalah doa ini:

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku atau -Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: …di dunia atau akhirat- sukseskanlah untukku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah keridhaanMu kepadaku.”

Ayah, Anak dan Keledai

Ini hanya sebuah kisah tetapi hikmahnya adalah hanya syariat yang harus benar-benar kita pedulikan sebagai pemandu kehidupan kita, jika setiap kata orang kita pedulikan, dijamin tidak akan nyaman hidup kita.

Alkisah, seorang ayah dan anaknya pergi meninggalkan kampungnya menuju ke kota untuk membeli barang dagangan. Demi memudahkan mereka mengangkut barang dagang yang akan mereka beli, mereka juga membawa seekor keledai.

Baca lebih lanjut